Jasa Translate Jurnal Psikologi, Jasa Translate Psikologi | Psikologi memiliki perkembangan dari waktu ke waktu. Dari Filsafat Awal hingga Era Modern. Meskipun psikologi hari ini mencerminkan sejarah disiplin yang kaya dan beragam, asal-usul psikologi berbeda secara signifikan dari konsepsi kontemporer bidang ini. Untuk mendapatkan pemahaman penuh tentang psikologi, Anda perlu menjelajahi sejarah dan asal-usulnya.
Bagaimana psikologi bermula? Kapan psikologi bermula? Siapa orang yang bertanggung jawab untuk menetapkan psikologi sebagai ilmu yang terpisah?
Hal hal ini akan dijawab berikut, dan jika anda membutuhkan layanan jasa translate jurnal psikologi, jasa penerjemah jurnal psikologi, jasa translate psikologi, atau jasa translate jurnal tema lainnya, silahkan menghubungi kami ya. Pro Translasi siap membantu anda. Yuk kita lanjutkan pembahasan kita.
Psikologi Muncul sebagai Disiplin Ilmu yang Terpisah
Selama pertengahan 1800-an, seorang ahli fisiologi Jerman bernama Wilhelm Wundt menggunakan metode penelitian ilmiah untuk menyelidiki waktu reaksi. Bukunya yang diterbitkan pada tahun 1874, “Principles of Physiological Psychology,” menguraikan banyak hubungan utama antara ilmu fisiologi dan studi tentang pemikiran dan perilaku manusia. Kemudian dia mendirikan laboratorium psikologi pertama di dunia pada tahun 1879 di Universitas Leipzig. Hal ini umumnya dianggap sebagai awal resmi psikologi sebagai disiplin ilmu yang terpisah dan berbeda.
Bagaimana pandangan Wundt tentang psikologi? Dia menganggap subjek sebagai studi kesadaran manusia dan berusaha menerapkan metode eksperimental untuk mempelajari proses mental internal. Sementara, penerapan metode introspeksi dianggap tidak akurat dan tidak ilmiah saat ini, pekerjaan awalnya dalam bidang psikologi membantu mengembangkan metode eksperimental di masa depan. Sekitar 17.000 siswa menghadiri kuliah psikologi Wundt, dan ratusan lagi mengejar gelar sarjana psikologi dan belajar di lab psikologinya. Namun, pengaruhnya menyusut seiring dengan semakin matangnya bidang ini. Pengaruhnya pada bidang psikologi tidak perlu dipertanyakan lagi.
Strukturalisme Menjadi Aliran Pemikiran Pertama Psikologi
Edward B. Titchener, salah satu siswa paling terkenal di Wundt, akan melanjutkan ke aliran pemikiran besar pertama yang ditemukan psikologi. Menurut kaum strukturalis, kesadaran manusia dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Dengan menggunakan proses yang dikenal sebagai introspeksi, subyek yang terlatih akan berusaha memecah tanggapan dan reaksi mereka terhadap sensasi dan persepsi yang paling mendasar.
Walaupun strukturalisme terkenal karena penekanannya pada penelitian ilmiah, metodenya tidak dapat diandalkan, membatasi, dan subyektif. Ketika Titchener meninggal pada tahun 1927, strukturalisme pada dasarnya mati bersamanya.
Menarik kan pembahasannya, sekali lagi jika Anda membutuhkan layanan jasa translate jurnal psikologi, jasa penerjemah jurnal psikologi, jasa translate psikologi, atau jasa translate jurnal tema lainnya misal jasa translate jurnal kedokteran, jasa translateatau jasa translate jurnal pendidikan, silahkan menghubungi kami ya
Bangkitnya Behaviorisme
Psikologi berubah secara dramatis pada awal abad ke-20 ketika aliran pemikiran lain yang dikenal sebagai behaviorisme bangkit. Behaviorisme merupakan sebuah perubahan besar dari perspektif teoritis sebelumnya, menolak penekanan pada pikiran sadar dan tidak sadar. Sebaliknya, behaviorisme berusaha menjadikan psikologi sebagai disiplin yang lebih ilmiah dengan hanya berfokus pada perilaku yang bisa diamati.
Behaviorisme bermula dari karya seorang ahli fisiologi Rusia bernama Ivan Pavlov. Penelitian Pavlov tentang sistem pencernaan anjing mengarah pada penemuannya tentang proses pengkondisian klasik, yang mengemukakan bahwa perilaku dapat dipelajari melalui asosiasi terkondisi. Pavlov menunjukkan bahwa proses pembelajaran ini dapat digunakan untuk membuat hubungan antara stimulus lingkungan dan stimulus yang terjadi secara alami.
Pengaruh behaviorisme sangat besar, dan aliran pemikiran ini terus mendominasi selama 50 tahun ke depan. Psikolog B.F. Skinner melanjutkan perspektif behaviorisme dengan konsep pengkondisian operan, yang menunjukkan efek hukuman dan penguatan pada perilaku.
Kekuatan Ketiga dalam Psikologi
Paruh pertama abad ke-20 didominasi oleh psikoanalisis dan behaviorisme, sedangkan aliran pemikiran baru yang dikenal sebagai psikologi humanistik muncul selama paruh kedua abad ini. Sering disebut sebagai “kekuatan ketiga” dalam psikologi, perspektif teoretis ini menekankan pada pengalaman sadar.
Psikolog Amerika Carl Rogers sering dianggap sebagai salah satu pendiri aliran pemikiran ini. Meskipun psikoanalis melihat impuls tak sadar dan behavioris yang berfokus pada penyebab lingkungan, Rogers sangat percaya pada kekuatan kehendak bebas dan penentuan nasib sendiri.
Psikolog Abraham Maslow juga berkontribusi pada psikologi humanistik dengan hierarki kebutuhan teori motivasi manusia yang terkenal. Teori ini menunjukkan bahwa manusia termotivasi oleh kebutuhan yang semakin kompleks. Setelah kebutuhan paling dasar terpenuhi, manusia akan termotivasi untuk mengejar kebutuhan tingkat yang lebih tinggi.
Psikologi Kognitif
Selama tahun 1950-an dan 1960-an, sebuah gerakan yang dikenal sebagai revolusi kognitif mulai memegang kendali dalam psikologi. Selama masa ini, psikologi kognitif mulai menggantikan psikoanalisis dan behaviorisme sebagai pendekatan dominan untuk studi psikologi. Psikolog pada masa itu masih tertarik untuk melihat perilaku yang dapat diamati, tetapi mereka juga peduli dengan apa yang terjadi di dalam pikiran.
Sejak saat itu, psikologi kognitif tetap menjadi bidang psikologi dominan karena peneliti terus mempelajari hal-hal seperti persepsi, memori, pengambilan keputusan, penyelesaian masalah, kecerdasan, dan bahasa. Pengenalan alat pencitraan otak seperti MRI dan PET scan telah membantu meningkatkan kemampuan para peneliti untuk mempelajari cara kerja bagian dalam otak manusia.
Psikologi Semakin Berkembang
Seperti yang telah Anda lihat dalam rangkuman singkat tentang sejarah psikologi ini, disiplin ini telah melihat pertumbuhan dan perubahan dramatis sejak permulaan resminya di lab Wundt. Kisahnya tidak berakhir di sini. Psikologi terus berkembang sejak 1960 dan gagasan serta perspektif baru telah diperkenalkan. Penelitian terbaru dalam psikologi melihat banyak aspek dari pengalaman manusia, dari pengaruh biologis pada perilaku hingga dampak faktor sosial dan budaya.
Saat ini, sebagian besar psikolog tidak mengidentifikasi diri mereka dengan aliran pemikiran tunggal. Alih-alih fokus pada bidang atau perspektif khusus tertentu, mereka sering kali mengambil ide dari berbagai latar belakang teoretis. Pendekatan eklektik ini telah berkontribusi gagasan dan teori baru yang akan terus mengembangkan psikologi untuk tahun-tahun mendatang.
Dan, jika anda membutuhkan layanan jasa penerjemah psikologi atau jasa translate jurnal internasional, Pro Translasi selalu siap membantu Anda.