Penerjemahan Pada abad 21 manusia dimudahkan dalam segala aspek. Semua kebutuhan bisa dijangkau secara efisien. Seperti memesan transportasi daring, memesan makanan dan sebagainya tinggal menekan dalam satu tombol. Dunia penerjemahan pastinya mengalami perubahan.
Software penerjemahan yang semakin canggih dengan bermacam-macam fitur yang menyesuaikan zaman, seperti SDL Trados, MemoQ dan lain-lain yang dikhususkan untuk para penerjemah. Tetapi bagaimana dengan Google Translate? Sebuah aplikasi untuk menerjemahkan bahasa sumber ke bahasa target dengan tujuan manusia bisa memahami maksud dari bahasa sumber. Semua manusia bisa mengaksesnya melalui telepon pintar maupun komputer. Maka dari itu perkembangan zaman merupakan tantangan besar bagi para penerjemah.
Sebelum lanjut, jika anda sedang butuh layanan jasa penerjemah, jasa translate, jasa translate jurnal, jasa penerjemah website, jasa penerjemah laporan keuangan atau yang lain, silahkan hubungi kami ya. Yuk kita lanjut artikelnya.
Tantangan bagi para penerjemah adalah menghadapi semakin pintarnya semua aplikasi termasuk aplikasi terjemahan. Hampir semua aplikasi terdapat fitur terjemahan, seperti Instagram, Twitter, Chrome dan lainnya. Hal semacam itu memudahkan manusia memahami bahasa sumber. Ini adalah salah satu bukti positif kemajuan zaman. Sebaliknya, bagaimana dengan menerjemahkan teks resmi dan teks hukum? Pada tahap ini peran penerjemah dibutuhkan karena menerjemahkan teks tersebut membutuhkan pemahanan yang mendalam tidak hanya sekedar menerjemahkan dari bahasa sumber ke bahasa target.
Menurut Newmark (1988: 5) Penerjemahan adalah mengungkap makna sebuah teks ke dalam bahasa sasaran, sama persis seperti apa yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Pengungkapan makna disini tidak hanya secara harfiah melainkan juga perlunya rujukan dan memahami konteks, contoh Land Acquisition yang berarti akuisisi tanah dalam Google translate, tetapi akan memiliki arti yang berbeda jika dalam konteks terjemahan legal, yang berarti pembebasan tanah. Pentingnya peran manusia agar terciptanya terjemahan yang akurat dan tentunya bisa dipahami. 20 tahun kedepan mungkin kehidupan manusia akan jauh lebih maju dari sekarang. Kemajuan suatu teknologi tidak terlepas dari peran manusia. Manusia punya akal, pikiran dan rasa sedangkan teknologi tidak.
Tantangan bagi penerjemah dan pengembang teknologi penerjemahan adalah bagaimana teknologi terjemahan tersebut tidak menggantikan peran para penerjemah. Nord (1997) mengemukakan bahwa terjemahan tidak hanya mengalihkan teks dari bahasa sumber ke bahasa sasaran melainkan mempunyai tujuan dan pesan yang ingin disampaikan melalui budaya. Ada tujuan dan pesan di dalam sebuah teks yang diterjemahkan, semisal menerjemahkan teks hukum, tujuan dari diterjemahkannya teks tersebut tentunya untuk para akademisi bidang hukum dan pesan yang ingin disampaikan berbeda-beda. Disitu Nord juga menambahkan budaya, karena setiap bahasa sumber dan target memiliki kebudayaannya sendiri. Dari pemaparan diatas peran manusia diperlukan dikehidupan sehari-hari termasuk dalam dunia penerjemahan.
Kesimpulannya, para penerjemah tidak bisa menghindari kemajuan zaman, tantangan itu pasti ada dan akan selalu ada. Ditambah perkembangan teknologi yang semakin hari semakin canggih. Jadi bagaimana para penerjemah bisa mengendalikan teknologi bukan sebaliknya.